Dalam dunia streetwear pria yang dinamis, pembuatan logo merupakan aspek krusial yang mewujudkan identitas merek sekaligus daya tarik estetika. Proses ini melibatkan perpaduan seni, presisi, dan teknik inovatif untuk memastikan setiap logo menonjol dan beresonansi dengan target audiens.
01
Cetak DTG
Mirip dengan prinsip printer, tidak perlu membuat pelat, dan pola langsung dicetak pada kain melalui prinsip pencetakan empat warna CMYK, yang cocok untuk efek foto, gradien, atau pola dengan banyak detail. Dengan sirkulasi udara yang baik dan rasa yang nyaman, kain ini dapat meresap ke dalam kain, lebih cocok untuk pola dan warna yang kompleks.
02
Cetak Transfer Panas
Cetak transfer panas, juga dikenal sebagai proses pengepresan panas, pola dicetak di atas kertas panas, kemudian pola tersebut dipindahkan ke kain dengan suhu tinggi. Pola cetak panas tidak dibatasi oleh jumlah warna, Anda dapat mencetak foto atau efek gradien dari pola tersebut. Proses ini ditandai dengan lem yang tebal, dan tidak cocok untuk pola dengan area yang luas.
03
Sablon Layar
Sablon cocok untuk pola warna solid dengan warna yang berbeda. Untuk satu set warna, dibutuhkan satu set pelat sablon. Pelat sablon dicetak secara manual oleh pekerja (akan menggunakan banyak mesin) menggunakan pewarna khusus dan dicetak 3-4 kali agar hasil sablon tidak mudah luntur. Sablon ini banyak digunakan, dengan warna cerah dan reduksi tinggi, cocok untuk mencetak berbagai warna dan kain.
04
Cetak Puff
Puff Print, juga dikenal sebagai cetak 3D, menggunakan metode produksi dengan mengoleskan selapis pasta busa terlebih dahulu, lalu mengeringkannya untuk menghasilkan pola berbusa, menghasilkan efek 3D yang mengambang. Metode ini cocok untuk pola warna solid dengan warna yang lebih jelas, bukan untuk pola kompleks dengan terlalu banyak detail.
05
Cetakan reflektif
Cetakan reflektif adalah penambahan manik-manik kaca berbahan reflektif khusus ke dalam tinta, yang dicetak pada permukaan kain. Manik-manik kaca pada kain akan memantulkan cahaya, sehingga cahaya yang datang kembali ke arah sumber cahaya. Efeknya terbagi menjadi dua, yaitu efek perak reflektif dan efek warna-warni reflektif. Tampilan sehari-hari berwarna abu-abu perak, sedangkan dalam cahaya terdapat efek perak dan warna-warni, cocok untuk pola merek fesyen.
06
Cetak Silikon
Cetakan silikon menggunakan silikon cair khusus yang dapat melekat kuat pada permukaan tekstil dengan mencetak pada permukaan kain melalui sablon. Selain itu, terdapat proses pengukiran film silikon, dengan menggunakan peralatan pengukiran, teks grafis yang diinginkan terukir pada film transfer silikon, membuang kelebihan film transfer, dan meninggalkan cetakan yang diinginkan. Proses pencetakan silikon dilakukan dengan menekan panas secara presisi pada kain.
07
Embossing 3D
Embossing 3D menggunakan sepasang cetakan pola dengan kedalaman tertentu untuk menekan dan menggulung kain pada suhu tertentu, sehingga kain menghasilkan pola tonjolan dengan efek timbul. Dengan proses ini, pakaian secara visual menampilkan efek relief tiga dimensi 3D dengan tetap mempertahankan warna solid.
08
Berlian imitasi
Proses penambahan berlian imitasi terdiri dari berlian imitasi dan gambar panas. Gambar panas adalah pola berlian imitasi tertentu yang direkatkan pada kertas perekat belakang, dan kemudian diproses menjadi bahan kain dengan mesin press. Prinsip kerjanya adalah pengeboran panas bertemu dengan suhu tinggi, yang umumnya berkisar antara 150-200°C, sehingga lapisan karet di bagian bawah bor meleleh dan menempel pada objek.
09
Sulaman
Bordir adalah penggunaan tusuk, jarum ayun, jarum trokar, jarum dan berbagai macam tusuk lainnya untuk menyulam logo pada pakaian. Cocok untuk beberapa jenis huruf dan pola logo yang sederhana. Bordir dapat membuat logo pada kain yang relatif bersih dan datar untuk menambah kesan kualitas tertentu.
10
Bordir 3D
Sulaman 3D juga disebut sulaman batang Bao, yaitu sulaman dengan efek tiga dimensi. Gunakan benang sulaman untuk melilitkan lem EVA di dalamnya untuk membentuk pola efek tiga dimensi. Sulaman tiga dimensi lebih terlihat jelas dalam efek visual tiga dimensi, sehingga membentuk lapisan visual antara kain itu sendiri dan proses lainnya.
11
Bordir chenille
Sulaman chenille, juga disebut sulaman handuk, memiliki efek yang sangat mirip dengan kain handuk. Tekstur permukaannya bening, terasa sangat lembut, berkarakter unik dan kokoh, serta tidak mudah rontok. Sulaman ini memiliki ketebalan visual tertentu. Dalam beberapa tahun terakhir, sulaman ini cocok untuk kaus dan hoodie pria maupun wanita.
12
Bordir aplikasi
Bordir aplikasi, juga dikenal sebagai bordir tambal sulam, adalah teknik menempelkan jenis bordir kain lain ke kain untuk meningkatkan efek 3D atau split-layer. Metode bordirnya adalah dengan memotong kain berpola sesuai kebutuhan pola dan menempelkannya pada permukaan bordir. Selain itu, dapat juga diselipkan kapas atau benda lain di antara kain berpola dan permukaan bordir agar polanya menonjol dan memiliki kesan 3D. Setelah menempel, gunakan berbagai jahitan untuk mengunci tepinya.